Saat menghadiri pertunjukan panggung, mudah sekali untuk hanyut dalam emosi, cerita, dan hubungan yang berlangsung di atas panggung. Namun, di balik setiap cerita yang menarik, terdapat penataan peran tokoh yang cermat sehingga menghidupkan drama, komedi, atau tragedi.
Dalam teater, peran-peran ini lebih dari sekadar bagian yang harus dimainkan, setiap jenisnya memiliki fungsi unik yang meningkatkan narasi dan menarik penonton ke dalam dunia drama.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tujuh peran tokoh yang penting dalam sebuah drama, menguraikan jenis-jenis yang berbeda, karakteristik mereka, dan contoh-contohnya pada seni teater. Mari kita simak!
Dalam setiap drama panggung, setiap tokoh memiliki fungsi yang unik, menambahkan lapisan yang lebih kompleks pada narasi. Dari pahlawan hingga penjahat dan semua yang ada di antaranya, peran tokoh membantu menggerakkan plot, membangun ketegangan, dan membentuk pemahaman penonton terhadap cerita.
Di sini, kita akan mempelajari tujuh peran tokoh dasar yang biasa ditemukan dalam drama panggung:
Tokoh protagonis adalah karakter utama dalam sebuah cerita, yang sering kali dilihat sebagai “pahlawan” yang kita ikuti sepanjang perjalanan. Mereka tidak harus sempurna atau bahkan disukai, tetapi mereka harus bisa dimengerti.
Tujuan dan perjuangan mereka membantu kita terhubung dan mendukung mereka. Anggap saja mereka sebagai tokoh yang “bulat”, mereka memiliki kekurangan tetapi juga belajar dan tumbuh di sepanjang jalan.
Antagonis adalah lawan dari karakter utama, yang sering dilihat sebagai “penjahat” dalam cerita. Mereka menciptakan rintangan bagi tokoh protagonis dan bahkan mungkin mengancam dunia di sekitar mereka.
Karakter ini biasanya dikalahkan atau diubah pada akhirnya, tetapi antagonis yang hebat adalah karakter yang rumit, dengan motivasi yang membuat mereka lebih dari sekadar penjahat pada umumnya.
Love interest menambahkan lapisan romansa dan pertumbuhan pribadi untuk protagonis. Mereka mungkin menjadi “gadis atau pria tetangga” atau seseorang yang membantu tokoh utama menemukan hal-hal baru tentang diri mereka sendiri.
Terkadang, sang love interest tidak menyadari perasaan sang protagonis, menambahkan sedikit drama saat keduanya secara bertahap bersatu. Ini adalah subplot umum yang menambah kedalaman cerita.
Deuteragonis adalah pemeran pendukung di sekitar tokoh utama. Mereka mungkin teman, sekutu, atau orang penting dalam kehidupan protagonis.
Meskipun mereka tidak mendapatkan banyak waktu di layar, karakter sekunder yang dikembangkan dengan baik membuat dunia terasa nyata dan menambah dimensi pada perjalanan protagonis.
Foil adalah karakter yang memiliki sifat-sifat yang kontras dengan protagonis, menyoroti kekuatan dan kelemahan karakter utama. Mereka tidak berkonflik secara langsung, tetapi mereka mungkin mendekati situasi dengan cara yang berbeda.
Perbedaan ini dapat mengungkapkan aspek baru dari tokoh utama dan sering kali menambah kedalaman persahabatan mereka. Sebagai contoh, dalam Harry Potter, kecerdasan Hermione melengkapi keberanian Ron, membantu Harry dengan cara yang berbeda.
Orang kepercayaan adalah seseorang yang dipercaya oleh protagonis, menawarkan nasihat yang jujur dan terkadang cinta yang keras.
Mereka adalah suara akal dan kebijaksanaan, seperti Yoda di Star Wars. Sering kali, protagonis berpaling kepada mereka pada saat-saat keraguan, dan bimbingan mereka membantu karakter utama membuat keputusan penting.
Karakter tersier memainkan peran kecil yang memperkaya dunia cerita. Mereka sering berada di latar belakang, menambahkan realisme atau mendukung poin-poin plot kecil.
Misalnya, dalam Harry Potter, Nicholas Flamel adalah karakter tersier yang disebutkan secara singkat, tetapi latar belakangnya menambah kedalaman dunia sihir.
Dalam bercerita, khususnya dalam drama panggung, berbagai peran tokoh memiliki tujuan yang berbeda yang meningkatkan narasi. Berikut ini adalah gambaran berbagai jenis peran tokoh:
Karakter yang dinamis mengalami perubahan yang signifikan di sepanjang cerita, membuat mereka menjadi protagonis yang ideal. Perjalanan pertumbuhan atau perubahan mereka membuat penonton tetap terlibat.
Sebagai contoh, dalam The Adventures of Huckleberry Finn, baik Huck maupun Jim berevolusi dalam pemahaman mereka tentang kebebasan dan persahabatan. Demikian pula dalam Sophie's Choice, ketiga karakter dalam cinta segitiga (Stingo, Sophie, dan Nathan) mengalami perubahan besar.
Karakter bulat adalah tokoh utama dalam sebuah cerita yang menunjukkan kedalaman yang menunjukkan potensi perubahan sejak kita bertemu dengan mereka.
Mereka bisa saja mulia atau cacat, seperti Konstantin Levin dalam Anna Karenina, yang mawas diri dan mencari makna, atau Humbert Humbert dalam Lolita, yang memiliki moral yang kompleks.
Karakter bulat memungkinkan kita untuk terhubung secara mendalam karena mereka mencerminkan pengalaman dan emosi manusia yang nyata.
Karakter statis tetap tidak berubah sepanjang narasi. Karakter ini sering kali berperan sebagai pendukung dan memberikan konsistensi dalam cerita.
Sebagai contoh, banyak tokoh orang tua dalam buku-buku anak-anak Roald Dahl yang statis, mewujudkan sifat-sifat tradisional tanpa pertumbuhan yang signifikan.
Demikian pula, banyak penjahat yang sesuai dengan cetakan ini, mereka tetap jahat dan mudah ditebak dari awal hingga akhir.
Karakter stok adalah figur dasar yang ditentukan oleh serangkaian sifat yang tetap. Karakter ini sering kali merupakan stereotip yang dapat langsung dikenali oleh penonton.
Tokoh-tokoh bodoh Shakespeare, yang memberikan kelegaan, dan karakter seperti Sir Andrew dan Sir Toby dari Twelfth Night adalah contoh yang bagus.
Karakter stok dapat menghibur tetapi biasanya tidak serumit karakter dinamis atau bulat.
Karakter simbolis mewakili konsep atau tema yang lebih besar di luar diri mereka sendiri, yang sering kali memandu penonton menuju makna yang lebih dalam. Karakter ini mungkin dinamis namun pada dasarnya ada untuk mengilustrasikan ide yang lebih luas.
Sebagai contoh, Boo Radley dalam To Kill A Mockingbird melambangkan orang buangan yang disalahpahami, yang menyoroti tema empati dan hubungan antar manusia.
Dalam beberapa kasus, seorang protagonis dapat menjadi simbolis, seperti dalam The Idiot karya Dostoevsky, di mana karakter tersebut mewujudkan ide-ide filosofis yang mendalam.
Setiap peran karakter ini berkontribusi secara unik pada alur cerita dan drama yang sedang berlangsung di atas panggung. Mereka melibatkan penonton, memperkaya narasi, dan membantu mengungkapkan visi penulis drama.
Dengan memahami peran tokoh ini, penggemar teater dapat lebih menghargai seni yang digunakan untuk menciptakan drama panggung yang berkesan.
Tertarik untuk menjadi sorotan dan mewujudkan impian Anda? Di Rockstar Academy, kelas Broadway kami menawarkan kesempatan sempurna untuk mulai berakting dan menemukan potensi Anda di dunia teater!
Akademi Olahraga & Seni Pertunjukan kami berkomitmen untuk memupuk bakat dan kreativitas, dengan bimbingan ahli dari para profesional berpengalaman. Rasakan langsung bagaimana rasanya tampil di atas panggung dan dapatkan keterampilan berharga yang akan mempersiapkan Anda untuk mengikuti acara dan kompetisi seperti RockOlympics, Kejuaraan Elite, dan Pertunjukan Broadway.
Jangan lewatkan kesempatan ini untuk menyalakan semangat Anda dalam berakting dan bergabunglah dengan komunitas kami. Daftarkan diri Anda di kelas uji coba gratis hari ini dan ambil langkah pertama menuju masa depan yang memukau di bidang seni!
Apa yang dimaksud dengan peran tokoh?
Peran tokoh mengacu pada fungsi atau posisi spesifik yang dipegang oleh seorang karakter dalam sebuah cerita, yang memengaruhi plot dan dinamika antar karakter.
Apa sajakah 7 tokoh yang berbeda itu?
Ketujuh peran karakter tersebut adalah: protagonis, antagonis, love interest, deuteragonis (karakter sekunder), foil, orang kepercayaan, dan karakter tersier.