Tips Mengasuh Anak

Freerunning Vs Parkour: Perbedaan Antara Keduanya

Freerunning Vs Parkour: Perbedaan Antara Keduanya
14 Dec 2024

Freerunning dan parkour sering dianggap sebagai hal yang sama, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang jelas dalam hal filosofi, sejarah, gerakan, dan pelatihan. Keduanya adalah disiplin fisik yang melibatkan pengarahan rintangan di lingkungan Anda, tetapi cara para praktisi mendekati rintangan inilah yang membedakannya. 

Jika Anda tertarik untuk mempelajari salah satu dari disiplin ini atau hanya ingin tahu tentang perbedaannya, artikel ini akan memberi Anda pemahaman yang jelas tentang freerunning dan parkour.

Sejarah Parkour dan Freerunning

Sejarah parkour dan freerunning sebenarnya saling terkait erat, karena freerunning pada awalnya berevolusi dari parkour. Kedua disiplin ini memiliki akar yang sama di Prancis, namun berkembang menjadi bentuk gerakan yang berbeda seiring berjalannya waktu. Berikut ini adalah penjelasan lebih dalam tentang bagaimana praktik-praktik ini berasal dan berkembang.

A. Asal Usul Parkour

Parkour berawal dari awal 1900-an, ketika perwira angkatan laut Prancis Georges Hébert mengembangkan metode pelatihan yang disebut “Méthode Naturelle” (Metode Alami), yang menekankan kebugaran fisik melalui gerakan alami. 

Terinspirasi oleh kelincahan penduduk asli yang ia temui selama perjalanannya, Hébert mengembangkan sistem yang didasarkan pada lari, lompat, memanjat, dan berenang, yang menjadi dasar parkour modern.

Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, sekelompok remaja Prancis dari Lisses, yang dipimpin oleh David Belle, mengadopsi ide Hébert dan mengembangkan apa yang sekarang kita kenal sebagai parkour. 

Belle, bersama dengan teman-temannya seperti Sébastien Foucan, mulai melatih keterampilan gerakan mereka di lingkungan perkotaan, memanjat dinding, melompati rintangan, dan mengasah kemampuan mereka untuk bergerak dengan cepat dan efisien di sekitar mereka. Mereka menyebut latihan mereka sebagai “parkour”, yang berasal dari kata “parcours” dalam bahasa Prancis, yang berarti “rute” atau “jalur”.

B. Kelahiran Freerunning

Freerunning muncul dari parkour pada awal tahun 2000-an, sebagian besar berkat Sébastien Foucan. Setelah bekerja dengan David Belle, Foucan ingin menjelajahi gerakan yang lebih kreatif dan ekspresi artistik, yang membuatnya menyimpang dari filosofi parkour yang berbasis efisiensi yang ketat. 

Foucan memperkenalkan konsep freerunning kepada dunia dalam film dokumenter “Jump London” tahun 2003, di mana ia memamerkan kemampuannya menggabungkan teknik parkour dengan salto dan akrobat.

Meskipun freerunning mempertahankan beberapa elemen parkour, namun berkembang menjadi disiplin terpisah yang berfokus pada kebebasan berekspresi, gerakan artistik, dan kreativitas. 

Olahraga ini mendorong para praktisi untuk mengubah lingkungan mereka menjadi taman bermain, menggunakan rintangan tidak hanya sebagai tantangan tetapi juga sebagai kesempatan untuk menampilkan gaya masing-masing.

Perbedaan Antara Freerunning Vs Parkour

Sekilas, parkour dan freerunning mungkin tampak seperti hal yang sama-keduanya melibatkan lari, lompatan, dan memanjat rintangan di lingkungan perkotaan atau alam. Namun, ada perbedaan utama dalam filosofi, gaya gerakan, dan tujuannya. Mari kita bahas di sini:

1. Filosofi

Perbedaan utama antara freerunning dan parkour terletak pada filosofinya. Di sinilah semuanya dimulai:

Filosofi Parkour

Parkour adalah tentang efisiensi. Bayangkan Anda berada dalam situasi di mana Anda harus berpindah dari titik A ke titik B secepat dan seefektif mungkin, nah, parkour adalah jawabannya. Idenya adalah untuk bergerak melalui suatu lingkungan, mengatasi segala rintangan yang menghalangi dengan cara yang paling langsung dan efisien. 

Nah, parkour bisa dianggap sebagai keterampilan praktis yang bisa dipraktekkan dalam keadaan darurat. Yang mana dapat membantu Anda melarikan diri atau menjangkau seseorang yang membutuhkan. Bukan hanya tentang penampilannya, tetapi seberapa cepat dan lancar Anda bisa melakukannya.

Bagi para praktisi parkour, yang disebut traceur, fokusnya adalah pada kegunaan. Setiap gerakan memiliki tujuan, dan tujuannya adalah untuk mengatasi rintangan hanya dengan menggunakan tubuh.

Filosofi Freerunning

Freerunning, di sisi lain, lebih kepada kreativitas dan ekspresi pribadi. Ini bukan hanya tentang berpindah dari titik A ke titik B, tetapi pelari bebas juga harus menikmati perjalanan itu sendiri. Mereka mungkin akan melakukan gerakan membalik, berputar, dan melakukan trik-trik di sepanjang jalan, semata-mata untuk menunjukkan gaya mereka masing-masing. 

Ini seperti mengubah kota menjadi taman bermain di mana tujuannya adalah untuk bergerak bebas dan artistik, tanpa aturan atau batasan yang ketat. Bagi para pelari bebas, gerakan adalah sebuah bentuk seni, dan tujuannya adalah untuk menemukan cara-cara kreatif untuk berinteraksi dengan lingkungan.

2. Gerakan

Perbedaan filosofi secara alami memengaruhi jenis gerakan yang digunakan dalam parkour dan freerunning. Gerakan parkour dirancang seefisien mungkin. Tujuannya adalah untuk meminimalkan gerakan yang sia-sia dan melewati rintangan dengan sedikit usaha. Gerakan kuncinya meliputi:

  • Kubah (melompati pagar atau dinding dengan cepat).
  • Lompatan presisi (melompat dari satu tempat ke tempat lain, seperti dari tepi objek ke tepi objek lainnya).
  • Memanjat dan memanjat dinding.
  • Mendarat dan berguling (untuk mengurangi benturan setelah melompat atau menjatuhkan diri).

Semua gerakan ini bersifat langsung dan praktis, dirancang untuk menghemat waktu dan energi. Semakin sedikit trik-trik yang rumit, semakin baik dan ini semua tentang fungsionalitas.

Freerunning, meskipun masih menyertakan banyak gerakan parkour, jauh lebih akrobatik dan mencolok. Pelari bebas memadukan gerakan parkour tradisional dengan salto, putaran, dan trik yang mengesankan secara visual, tetapi belum tentu efisien. Gerakan freerunning yang umum meliputi:

  • Salto (seperti salto depan, salto belakang, dan salto samping).
  • Trik (kombinasi gerakan seni bela diri, breakdance, dan senam).
  • Gerakan yang mengalir antara trik dan gerakan parkour tradisional.

Fokus dalam freerunning adalah pada seberapa menarik atau kreatifnya sebuah gerakan, bukan pada seberapa cepat atau efisien gerakan tersebut. Lari bebas adalah tentang ekspresi diri, jadi setiap praktisi mungkin memiliki gaya unik dalam menggabungkan trik dengan rintangan.

3. Pelatihan dan Keterampilan

Cara orang berlatih untuk parkour dan freerunning adalah area lain di mana kedua disiplin ini berbeda. Pelatihan parkour menekankan pada kekuatan, ketepatan, dan fokus mental. Pelacak perlu mengembangkan keterampilan seperti keseimbangan, koordinasi, dan kelincahan untuk mengatasi rintangan dengan efisien. 

Freerunning membutuhkan keahlian yang berbeda yang menggabungkan parkour dengan senam dan akrobat. Pelari bebas harus lincah dan kuat, tetapi juga kreatif dan berani. 

Pelari bebas juga melatih aliran, atau kemampuan untuk berpindah dengan mulus dari satu trik ke trik berikutnya, menciptakan rutinitas yang dinamis dan mengasyikkan.

4. Sasaran dan Tujuan

Tujuan akhir dari parkour dan freerunning adalah apa yang membedakan keduanya. Parkour adalah tentang mengatasi rintangan dengan cara yang praktis dan efisien. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan diri menghadapi situasi kehidupan nyata, seperti melarikan diri dari bahaya atau menolong orang lain. 

Para praktisi bertujuan untuk menguasai lingkungan mereka, membangun ketahanan mental dan fisik. Ada juga fokus yang kuat pada pengembangan pribadi yang mendorong batas kemampuan mereka dan mengembangkan disiplin, daya tahan, dan ketekunan.

Lari bebas lebih kepada kreativitas dan kinerja tubuh. Pelari bebas bertujuan untuk bergerak di lingkungan dengan penuh gaya, membuat diri mereka sendiri dan orang lain terkesan dengan trik dan aksi yang dinamis. 

Tujuannya adalah untuk menunjukkan individualitas dan bakat artistik, sering kali melalui kompetisi atau pertunjukan. Meskipun kebugaran fisik itu penting, namun sama pentingnya untuk menjadi imajinatif dan berani dalam bergerak.

Mana yang Akan Anda Coba? 

Meskipun parkour dan freerunning memiliki beberapa gerakan yang sama, keduanya memiliki gaya dan tujuan yang unik. Jika anak-anak Anda ingin sekali terjun ke dunia parkour, mengapa tidak mengikutsertakan mereka dalam Program Parkour kami di Akademi Olahraga & Seni Pertunjukan terbaik? 

Mereka tidak hanya akan belajar teknik yang luar biasa, tetapi mereka juga akan mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi di acara-acara keren seperti Elite Championships dan RockOlympics

Kompetisi-kompetisi ini adalah cara yang luar biasa bagi mereka untuk menantang diri mereka sendiri dan menemukan potensi mereka yang sebenarnya. Dan bagian terbaiknya? Anda bisa mencobanya terlebih dahulu dengan mendaftar ke kelas uji coba gratis!

FAQ

Apakah parkour lebih berbahaya daripada freerunning?

Kedua disiplin olahraga ini sama-sama memiliki risiko, tetapi freerunning mungkin memiliki risiko cedera yang lebih tinggi karena trik akrobatik yang terlibat di dalamnya. Fokus parkour pada efisiensi terkadang dapat membuatnya lebih aman, karena gerakannya dirancang untuk meminimalkan benturan. Namun, pelatihan yang tepat dan tindakan pencegahan keselamatan penting untuk keduanya.

Dapatkah saya berlatih parkour dan freerunning?

Ya! Banyak orang berlatih parkour dan freerunning karena kedua keterampilan ini saling melengkapi satu sama lain. Anda dapat fokus pada aspek praktis dari parkour dan tetap menggabungkan elemen-elemen kreatif dan ekspresif dari freerunning.

Apakah saya memerlukan peralatan khusus untuk memulai parkour atau freerunning?

Anda tidak perlu banyak peralatan untuk memulai. Sepasang sepatu yang bagus dengan cengkeraman dan kelenturan yang baik sangat penting untuk kedua disiplin ini. Beberapa praktisi juga mengenakan sarung tangan untuk cengkeraman yang lebih baik saat memanjat atau meloncat, tetapi ini opsional.

Mana yang lebih mudah dipelajari?

Parkour mungkin lebih mudah untuk memulai karena berfokus pada gerakan praktis seperti melompat dan lompat. Freerunning membutuhkan lebih banyak keterampilan seperti senam, yang bisa memakan waktu lebih lama untuk menguasainya. Namun, keduanya membutuhkan ketekunan dan latihan untuk menjadi mahir.